MAKNA :
1. Tangga atau Lantai sebagai Pondasi
Lima (5) tangga sebagai Tugu yang mengandung makna bahwa anak Guru Tatea Bulan (Naimarata) ada lima (5) yaitu:
– Raja Uti (anak pertama)
– Saribu Raja (anak kedua)
– Limbong Mulana (anak ketiga)
– Sagala Raja (anak keempat)
– Silau Raja (anak kelima)
Kelima keturunan Guru Tatea Bulan ini menjadi cikal bakal marga-marga Naimarata dimana Silau Raja anak paling bungsu dari Guru Tatea Bulan dan merupakan anak dari Manik Raja
2. Bangunan segi empat dimana tiap sudut berbentuk tiang yang melekat ke kubus menggambarkan bahwa anak Silau Raja adalah keturunan Guru Tatea Bulan (Naimarata) paling bungsu yang memiliki keturunan (4) anak yang selalu bersatu dan Manik Raja merupakan anak yang kedua, setelah Malau Raja (Abang), dan adiknya Gurning Raja dan Ambarita Raja
3. Bangunan bulat berbentuk Tiang besar berdiri diatas kubus mengandung makna yaitu:
- Salah satu tiang/sudut kubus adalah Manik Raja keturunan Silau Raja sepakat dengan tekad yang bulat telah Pados Tahi asa Satahi Saoloan laho mambahen Tugu Parsadaan dohot Yayasan Manik Raja
- Bulat, selain maknanya sepakat dengan tekad yang bulat laho Pados Tahi juga menggambarkan bahwa keturunan Manik Raja memiliki pendirian yang kuat, berbudi pekerti dan jujur
4. Tiga (3) tiang tinggi berbentuk gepeng dan tiga (3) pengikat bangunan tiang mempunyai makna:
- Dalihan Natolu yang merupakan filosofi orang Batak bahwa keturunan Manik Raja selalu Somba Marhula-hula, Manat Mardongan Tubu dan Elek Marboru
- Sedangkan tiga (3) pengikat bangunan tiang menggambarkan bahwa keturunan Manik Raja, Boru, Bere dohot Ibebere na tetap teguh dan terikat terhadap Adat Batak (Dalihan Natolu) sesuai yang telah diwariskan nenek moyangnya
5. Bangunan cawan diatas tiga (3) tiang yang tinggi memiliki makna bahwa keturunan Manik Raja percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, mensyukuri apa yang telah dimiliki dan menghormati para leluhur sesuai keyakinan dan kepercayaan masing-masing