Breaking News
Home / seni budaya / TUNGKOT BALEHAT DAN TUNGKOT TUNGGAL PANALUAN

TUNGKOT BALEHAT DAN TUNGKOT TUNGGAL PANALUAN

Tungkot Balehat dan Tungkot Tunggal Panaluan

Patung perunggu berukuran besar menghiasi pelataran Museum Batak di Balige, tepatnya di tepi Danau Toba, Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara
Bagi seorang Raja tidak menggunakan tongkat Tunggal Panaluan seperti pada patung ini, tapi Tongkat Balehat (Malehat) Raja.
Dan yang disandang disebelah kiri adalah Piso Halasan.
Patung ini selayaknya mewakili Datu Sakti yang ada di Tanah Batak jaman dulu

Tungkot Balehat adalah tongkat yang disajikan untuk kekuatan/karisma, wibawa seseorang, tongkat ini tidak lebih dari ukuran 4 hasta dan tidak kurang dari 1 hasta yang biasanya di letakkan dibale-bale, kurang identik dengan PALEHAT atau Malehat.
Tungkot Balehat pemakaiannya biasanya di samping seorang orang pintar (spritual) yang duduk di atas singgasananya untuk memperkuat kebatinannya.

Tunggal Panaluan (Asal kata dari Tunggal Panoluan) biasanya di pakai seorang kuncen (juru kunci) Partondion sebagai penuntun dan pembuka satu ulasan kegiatan sakral.

Perbedaan Simple kedua tongkat:
1. Ukuran  Tunggal Panaluan lebih panjang daripada Tungkot Balehat,
2. Tungkot Balehat disajikan untuk kekuatan pribadi sedangkan Tunggal Panaluan untuk umum.
3. Tunggal Panaluan berasal dari sejarah mitologi  Dalihan Natolu sedangkan Tungkot Balehat berasal dari kekuatan majis yang Punya Spritual,
4. Tunggal Panaluan tidak bisa bersambung sedangkan Tungkot Balehat bisa disulutkan dengan serangkaian pedang (tombuk lada) atau tombak kecil, Tunggal panaluan yang ada kita dapat bersambung-sambung itu hanyalah souvenir (hiasan) bukan tunggal panaluan yang mistis dan dinamis.
5. Dari Tunggal Panaluan rangkaian ukirannya dari rangkaian mahluk hidup yang utuh, sedangkan Balehat tidak serumit Tunggal Panaluan.
6. Tunggal Panaluan Siapa aja bisa memakai asalkan dia jadi Panutan orang, sedangkan Balehat harus ada garis keturunan atau hubungan darah.
7. Tungkot Balehat ritualnya dengan pendekatan diri pada pencipta (semedi), sedangkan  Tunggal Panaluan riitualnya membacakan syair pembuka dan penutup.

About Manik Raja-Marbona

Check Also

MAKNA BANGUNAN TUGU MANIK RAJA DI RIANIATE SIGARIGAR SAMOSIR

1. Tangga atau Lantai sebagai Pondasi Lima (5) tangga sebagai Tugu yang mengandung makna bahwa …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *